Bandarlampung, Lampungnews.com – Pengosongan dua rumah yang merupakan aset PT KAI Divre IV Tanjungkarang tak berhenti membuat kehebohan. Jonny dan istrinya harus dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pingsan setelah rumahnya dikosongkan.
Keluarga Jonny sempat menolak uluran bantuan dari PT KAI yang ingin membawa Jonny dan istrinya ke rumah sakit. Setelah dibujuk aparat kepolisian, akhirnya keduanya bisa mendapatkan penanganan dari tim medis.
Setelah eksekusi selesai, petugas meninggalkan lokasi dan kembali ke kantor PT KAI Divre IV. Salah seorang anak dan keponakan Jonny datang mengamuk di ruang lobby. Mereka menuntut PT KAI bertanggungjawab atas barang-barang keluarganya yang sudah dikeluarkan dari rumah.
“Mana orang PT KAI yang tadi ngotot-ngotot. Gue mau minta tanggungjawab sama barang-barang keluarga gue yang sudah dikeluarin. Sekarang itu hujan, basah semua barang gue,” teriaknya.
Keributan tersebut langsung mendapatkan perhatian dari para pegawai. Keduanya tak berhenti berteriak sampai ada petugas yang datang menghampiri.
“Elo semua enak-enakan makan di sini, sementara om gue masuk rumah sakit. Gue nggak mau tahu, tutupin itu barang-barang pakai terpal atau apalah, om gue belinya pakai uang,” tukasnya.
Tak lama Senior Manager Aset PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Arif, datang menghampiri dan menawarkan bantuan.
“Kami siap bertanggungjawab, nanti kita tutupin sama terpal. Mbaknya ke lokasi jadi tahu mana barangnya yang mau diangkut, dianter kemana barangnya. Mana yang rusak dicatat saja nanti kami ganti. Termasuk biaya rumah sakit,” tandasnya. (El Shinta)