Bandarlampung, Lampungnews.com – Tak punya uang untuk modifikasi motor, enam orang ABG nekat begal motor di Jalan Sultan Agung depan Graha Pena Lampung, Minggu (10/12) malam sekira pukul 22.00 WIB.
YF (14), pelaku yang masih berstatus siswa di salah satu SMP Negeri Bandarlampung, mengatakan ide pembegalan ini muncul dari AY (15).
“Ya memang sudah direncanain, AY yang ngajak, ayok monok (begal),” ujar YF menirukan perkataan AY saat diperiksa di Mapolsek Kedaton, Jumat (15/12).
YF menuturkan, monok itu bahasa mereka untuk melakukan pembegalan. Dalam melakukan aksinya YF bersama kawannya 5 orang, yakni AM (15), AY (15), RA (15) HS (17) dan SR (17).
“Jadi mulanya kami bikin gara-gara biar tidak terlihat kalau mau membegal, kebetulan kami ketemu korban di Jalan Nusantara, Labuhan Ratu. Motor kami geber-geber ke korban biar dia emosi terus nyamperin kami, terus kami kejar-kejaran. Nanti teman-teman kami yang lain ngejar di belakang,” lanjutnya.
SR dan RA, lanjut dia, bertugas saling senggol dijalan dengan korban. Akhirnya korban distop dan ribut.
“Saat ribut itu, kami yang dibelakang langsung menghampiri dan HS memukul korban dengan besi, kemudian digebukin,” tuturnya.
YF sendiri mengaku hanya diatas motor untuk berjaga saat melakukan eksekusi.
“Saya dimotor doang, saya cuma diajakin, mereka yang gebukin, dan ini baru pertama kalinya. AM yang melarikan motornya, nggak tahu korbannya gimana, setelah tak berdaya kita ambil, nyesel saya sekarang,” tutupnya.
Ia menuturkan, motor hasil begal tersebut dijual dengan sistem cash on delivery (COD).
“Kita jualnya Rp 1,2 juta terus uangnya dibagi-bagi, saya dapat jatah Rp 350 ribu,” tutupnya.
Sementara Kapolsek Kedaton, Kompol Bismark, mengatakan keenam tersangka merupakan anak dibawah umur dan saat ini kasusnya sedang dalam pengembangan. “Masih kita kembangkan lebih lanjut,” singkatnya. (El Shinta)