Bandarlampung, Lampungnews.com – Kelvin (6), anak dari pasutri Peri Adha (36) dan Sarnia (34) warga Desa Sukajaya Lempasing, RT 4, Dusun 6, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran terkena gejala penyakit kanker usus. Tubuhnya mengalami kurus kering dan hanya bisa terbaring ditempat tidur.
Sarnia, ibu dari Kelvin menjelaskan, awalnya anak ketiganya itu tidak ada gejala dan kondisi anaknya saat itu terlihat gemuk. Saat itu, ia mencoba membawa anaknya ke bidan.
“Saya bawa ke bidan, katanya disuruh abisin obatnya kalau seminggu tidak ada perubahan disuruh dibawa ke puskes,” katanya dikediamannya, Kamis (20/12).
Setelah itu, anaknya tidak mengalami perubahan sehingga ia kembali membawa anaknya ke Puskesmas. Dari puskesmas hanya diberi obat dan pihak puskesmas hanya meminta untuk menghabiskan obatnya saja.
“Dari puskes dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Moeloek. Katanya anak saya terkena tumor diluar usus tapi belum bsa dipastikan tumor apa jadi saya disuruh rujuk ke Rumah Sakit Cipto, Jakarta,” jelasnya.
Dari rujukan itu, kemudian Sarnia beserta suaminya membawa anaknya itu ke Rumah Sakit Cipto untuk menuju ke Poli. Dari Rumah Sakit tersebut, berkasnya selama di Rumah Sakit Abdul Moeloek tidak berlaku sehingga ia terpaksa kembali mengurusnya dan bolak balik ke Jakarta.
“Baru mengurus surat-suratnya untuk melakukan pemeriksaan di Poli uang kami sudah habis, sehingga kami terpaksa tidak bisa kembali ke Rumah Sakit Cipto untuk melakukan pemeriksaan. Karena kami mengurus surat itu sampai empat kali bolak balik,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama anak nya sakit sampai dua tahun setengah, belum pernah ada bantuan sama sekali dari Pemerintah Daerah (Pemda). Padahal, lanjutnya, ia berharap sekali anaknya dapat berobat di Rumah sakit Cipto dan dapat disembuhkan.
“RT dan Kades baru mengetahui setelah tetangga yang memberitahukan. Namun, untuk Pemda belum tahu. Saya berharap sekali dapat membawa anak saya berobat,” pintanya.
Terpisah, Bendahara dan kordinator lapangan Komunitas Mutiara Independen Lampung (Komil) Tati mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu obat herbal yang telah diberikan. Karena, menurut Tati saat ini Kelvin sedang perbaikan gizi.
“Kalau nanti hasilnya lebih bagus dari dua minggu ini, terus kita periksa lagi ke Rumah Sakit. Nanti tergantung apa dari Rumah Sakit kalau pun seandainya nanti dirujuk kami akan mendampinginya dan kami titipkan di rumah singgah yang berada Jakarta,” ujarnya.
Untuk dana, lanjutnya, pihaknya akan open donasi melalui medsos. Karena biasanya untuk rujukan dari Rumah Sakit biasanya tidak bayar hanya saat pulang dari Poli dan menggunakan ambulance dari Jakarta yang membayar.
“Saya tidak bisa memperkirakan dananya, yang jelas kita membutuhkan dana untuk keperluan di Jakarta. Oleh karena itu, kami mencoba menggalang dana bersama mahasiswa dan ade-ade poltekes,” jelasnya.
Tati juga berharap kepada pemerintah yang sudah mengetahui hal ini mohon dilihat. Karena saat ini keluarga Kelvin membutuhkan bantuan.
“Bagi yang ingin membantu donasi dapat menyalurkan bantuannya ke Komil ataupun langsung ke rumah pasien. Ataupun bisa juga menghubungi saya ke nomor 081279696240 dan kira bisa datang sama-sama,” tutupnya. (Adam)