Kalianda, Lampungnews.com — Tertangkapnya Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap proyek menjadi pembicaraan masyarakat setempat.
Tanggapan miring, komentar pedas, doa dan dukungan dilontarkan sejumlah masyarakat Lamsel menanggapi bupatinya digelandang oleh lembaga anti rasuah ini.
“Saya tidak menyangka dan terkejut kalau Bupati ditangkap KPK dan jadi tersangka,” kata Sulami, salah satu warga di Kecamatan Tanjungsari, Minggu (29/7).
Ia mengatakan, Zainudin Hasan selama ini selalu berpenampilan agamis, selalu menyerukan kebaikan dan taat beribadah, namun masih terjerumus dalam kasus tersebut.
Ia mengaku, saat pilkada lalu memilih Zainudin Hasan karena sosoknya yang agamis dan diharapkan dapat memegang teguh amanah rakyat untuk membangun Lampung Selatan.
“Ternyata, sosok agamis saja tidak cukup jadi jaminan untuk menjadi pemimpin yang amanah,” kata dia.
Salah satu warga lainnya, Galih, yang mengaku tidak menyangka dengan penangkapan terhadap Zainudin Hasan karena penampilannya menunjukan sosok yang sangat agamis.
Ia mengaku, selama ini selalu memantau bagaimana Zainudin Hasan memimpin Lampung Selatan, namun ada beberapa yang kurang pas caranya memimpin yakni cenderung sombong saat berbicara dan kurang bisa menjaga perasaan orang lain.
“Saya kurang suka sombongnya itu kalau ngomong,” kata dia.
Warga lainnya, Nuraini menanggapi bijaksana atas penangkapan bupati oleh KPK meskipun ada bukti dan ditahan.
Ia juga mendoakan semoga Bupati Zainudin diberikan kekuatan untuk menjalani dengan kuat hati karena ini sebuah peringatan dan pelajaran untuk menjadi sosok lebih baik lagi.
“Meskipun terbukti kita tidak perlu menghakimi, mungkin Pak Bupati sedang khilaf, dan itu bisa terjadi pada siapun, namanya manusia tempatnya salah dan khilaf,” tambahnya.
Tertangkapnya adik kandung Ketua MPR Zulkifli Hasan ini pun menjadi perbincangan utama media sosial dan sebagian besar melontarkan kometar-komentar pedas meski ada juga yang memberikan suport pada Zainudin untuk menjalaninya dengan tabah.
“3 tahun pendidikan gratis kesehatan dan beras murah, ujung ujung nya mencapai 3 tahun kena comot kpk,” tulis akun Sorot Lampung Selatan di halaman facebook Lampungnews. (crz)