Jakarta, Lampungnews.com –Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah hingga Mei 2019 sebesar Rp4.571,89 triliun. Posisi utang tersebut naik Rp402,8 triliun atau 9,66 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp4.169,09 triliun.
Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejatinya penambahan utang tiap tahun terus melandai. Hingga Mei 2019, total utang yang ditarik pemerintah sepanjang tahun ini tercatat Rp159,6 triliun atau turun 10,58 persen dibanding tahun sebelumnya yakni Rp178,5 triliun.
“Kami catat pembiayaan hingga Mei kemarin malah mencatat kontraksi, tentu ini adalah hal positif,” jelas Sri Mulyani, Jumat (21/6).
Ia menerangkan tren penarikan utang terus menurun setiap tahunnya. Ia mencontoh penarikan utang pemerintah hingga Mei tahun lalu yang juga turun 7,5 persen dibanding 2017. Bahkan, tingkat penurunan utang di tahun ini jauh lebih besar dibanding tahun lalu.
Menurutnya, ini tak lepas dari postur anggaran, di mana pemerintah masih menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tingkat 1,84 persen dari PDB di tahun ini atau lebih rendah dari tahun kemarin 1,79 persen.
Penarikan utang pemerintah, lanjut dia, kini juga bisa ditarik lebih kecil meski defisit APBN juga melebar dibanding tahun lalu. Adapun, defisit APBN hingga Mei tercatat 0,79 persen dari PDB, atau turun dibandingkan tahun lalu yakni 0,63 persen dari PDB.
Meski demikian, ia tak menyebut, mengapa penarikan utang pemerintah sepanjang tahun ini lebih kecil meski defisitnya melebar. “Kami tetap hati-hati dalam mengelola instrumen pembiayaan agar hasilnya positif bagi ekonomi,” tutur dia.
Sumber ; cnnindonesia