Bandarlampung, Lampungnews.com – Penyebaran berita hoax tidak hanya bisa dihadapi dengan strategi lokal. Strategi dunia global bisa dimanfaatkan untuk menekan berita hoax tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan, kemajuan teknologi mendorong maraknya penyebaran berita hoax dengan cepat, ditambah munculnya media abal-abal yang tidak verifikasi oleh Dewan Pers.
“Hoax bukan hanya isu di Indonesia, karena sudah menjadi isu global dan penyelesaiannya juga tidak hanya menyelesaikan dengan ala Indonesia, kita juga harus bisa mengadopsi dan memanfaatkan strategi dari Internasional,” katanya pada peringatan HUT ke 49 Partai Golkar, Senin (13/2/2017) di Jakarta.
Ia menambahkan, perkembangan media dimulai dari adanya media cetak, media elektronik, dan media online yang di dalamnya melingkupi media sosial. Media cetak dan elektronik memiliki karakteristik yang berbeda dengan media online.
“Pemberitaan yang ada pada media cetak dan elektronik tidak memiliki tingkat aktualitas yang tinggi namun dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan proses penyebaran informasi pada media online bergerak sangat cepat namun tidak dapat terverifikasi dengan baik,” katanya seperti dilansir dari kominfo.go.id.
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo menambahkan, pers dan media sosial memiliki output yang berbeda.
“Output Pers berupa berita, sedangkan media sosial berupa informasi. Berita sudah melewati proses pengecekan sedangkan informasi pada media sosial tidak memiliki tingkat kredibilitas setinggi berita,” katanya.