Bandarlampung, Lampungnews.com – Luka bakar mencapai 50 persen di tubuh Ervinda Rizki Pratama (19) membuatnya bolak-balik pindah rumah sakit lantaran keterbatasan alat. Uang untuk perobatan yang disediakan keluarga pun telah habis.
Orangtua Ervinda, Halimah mengatakan, pertolongan pertama dilakukan di Rumah Sakit Wismarini, Pringsewu selama dua hari. Namun, karena keterbatasan alat, Ervinda dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM).
“Di Abdul Moeloek selama 14 hari, namun setelah itu kami pulang karena kami sudah tidak punya uang lagi. Kami sudah habis uang sebanyak Rp10 juta lebih untuk nebus obat di luar BPJS,” kata Halimah, Sabtu (18/2/2017).
Ervinda dibakar oleh seorang kenalannya di depan Terminal Gadingrejo pada medio Januari 2017 lalu. Pelaku merasa tersinggung karena Ervinda menolak ikut minum tuak.
Saat dirawat di RSAM, Halimah memutuskan membawa pulang anaknya itu lantaran kehabisan dana. Enam hari di rumah, pihak Rumah Sakit Wismarini, puskesmas dan RSU Pringsewu meminta Elvin dirawat.
“Sampai direktur RSU Pringsewu datang kerumah minta dirawat, cuma anak saya tidak mau karena dia tidak mau dibalut seperti di RSAM,” katanya.
Setelah dua hari dirawat di RSU Pringsewu, kemudian kembali dirujuk di RS Advent. Namun, RS Advent pun tidak memiliki alat untuk merawat Ervinda.
Dalam keadaan lemah dan perih akibat luka bakar itu, Ervinda dibawa ke RS Urip Sumoharjo. Tetapi karena kamar penuh, Ervinda dibawa ke di Klinik Rawat Inap Mitra Anda.
“Cuma klinik ini (Mitra Anda) saja yang menerima anak saya, dan mengenai biayanya ada seorang relawan yang memberikan bantuan kepada kami. Untuk sekarang anak saya sudah lumayan membaik dan tinggak menunggu di operasi,” katanya. (Adam).