Bandarlampung, Lampungnews.com – Belakangan ini media sosial diramaikan dengan aksi sejumlah pelajar indonesia melakukan tantangan Skip Challenge yang dinilai tidak memberikan manfaat positif bagi mereka yang mempraktikannya.
Tantangan tersebut yakni Skip Challenge atau Pass Out Challenge yang saat ini sedang menjadi tren dan banyak ditiru oleh kalangan pelajar yang tersebar di beberapa daerah di Tanah Air.
Beberapa video pelajar yang melakukan tantangan ini pun telah tersebar viral di media sosial. Cara permainan Skip Challenge dilakukan dengan cara menekan dada dada si korban sekeras-kerasnya selema beberapa waktu, Hingga menyebabakan si korban mengalami kejang-kejang dan jatuh pingsan. Setelah itu korban yang telah jatuh pingsan akan berangsur pulih dan sadar.
Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung telah memantau video-video yang dibagikan di media sosial terkait Skip Challenge dan menyatakan aktivitas itu banyak menimbulkan resiko kesehatan yang ditimbulkan.
“Maka kami menghimbau masyarakat Lampung untuk tidak melakukan hal tersebut, memvideokan dan menyebarkan karena banyak resiko kesehatan yang ditimbulkan,” jelas Kasubag Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Asih Hendrastuti, Jumat, (10/3).
Adapun resiko yang dapat ditimbulkan akibat Skip Challenge yakni cidera pada tulang rusuk, refleks vagal ruptur organ dalam hingga kerusakan organ dalam terutama otak akibat kurangnya asupan oksigen.
Saat ini lanjut dia perkembangan pada remaja selain perubahan fisik juga terjadi perubahan mental dari anak anak menjadi dewasa, dimana diantaranya ingin mencoba hal baru yang menantang resiko dan ingin dipuja dan dianggap hebat oleh teman teman sebayanya dan lawan jenis.
“Oleh karena itu larangan melakukan dan mengunggah videonya adalah tindakan bijaksana. Selain peran pengawasan dari orangtua yang utama,” tandas dia. (Davit)