Bandar Lampung, Lampungnews.com – Bagi para penikmat kopi nama kopi luwak sangat digandrungi dan masuk dalam jajaran kopi paling enak.
Kopi luwak bukan terkenal karena cita rasanya yang begitu menggoda, tapi juga keunikan proses biji kopinya yang berasal dari proses fermentasi perut luwak atau nama lain dari musang.
Salah satu kabupaten di Lampung penghasil kopi luwak yakni Liwa, Lampung Barat. Di tangan Sapri, warga Kelurahan Way Mengaku, Balik Bukit, Liwa, 100 ekor musang yang sengaja ia pelihara bisa menjadi bisnis yang cukup menggiurkan.
Keuntungan tersendiri jika memelihara langsung musang yakni biji kopi dipastikan berkualitas. Sebab, pemilik sudah memastikan bahwa buah kopi yang diberikan berkualitas baik, berbeda dengan musang liar yang memakan langsung buah kopi di kebun petani, kualitas biji kopi luwak tercampur dengan buah kopi yang jatuh di tanah.
Pada musim panen kopi, luwak dapat menghabiskan 2,50 -3,0 kilogram buah kopi segar perhari dan juga memakan buah-buahan segar lainnya.
Buah kopi yang dimakan mengalami proses fermentasi selama 12 jam lebih dalam sistem pencernaan luwak yang mengandung berbagai macam enzim. Biji kopi yang tidak dapat dicerna kemudian keluar bersama feses pada proses ekskresi. (El Shinta)