• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

(Foto) Mengintip Proses Kerajinan Kulit

Prana Sukma Adji by Prana Sukma Adji
14 Februari 2017
in Lampung Foto, Lifestyle
Ayub melakukan tahapan emboss atau membuat nama pada produk yang akan dibuat. (Lampungnews/El Shinta)

Ayub melakukan tahapan emboss atau membuat nama pada produk yang akan dibuat. (Lampungnews/El Shinta)

32
SHARES
526
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bandar Lampung, Lampungnews.com – Bandung, Garut, dan Jogjakarta dikenal sebagai kota pengerajin kulit. Di Lampung sendiri bisnis kerajinan kulit dianggap kurang seksi sehingga para pecintanya memilih berburu keluar kota.

Pemilihan kulit yang akan digunakan untuk membuat produk. Biasanya kulit yang digunakan berupa kulit sapi, kambing, dan kerbau. (Lampungnews/El Shinta)

Melihat fenomena ini, Ayub Adi Sasmita (25) memanfaatkannya sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

Bermodalkan hobi dan minimnya pesaing di dunia kerajinan kulit, Ayub pun membuka usahanya pada tahun 2016 lalu.

Proses pembuatan lubang atau pola jahitan pada bahan kulit yang sudah dipotong menggunakan alat khusus dan dilakukan secara manual. (Lampungnews/El Shinta)

Untuk bahan kulitnya sendiri, ia mengaku berburu langsung ke Yogyakarta. Kulit yang digunakan yakni dari kulit sapi, kambing, kerbau, dan terkadang kulit impor bison.

Ayub melakukan tahapan emboss atau membuat nama pada produk yang akan dibuat. (Lampungnews/El Shinta)

Ayub pun sempat mengalami kesulitan untuk membuat kerajinan kulitnya, lantaran tak mungkin memboyong pengerajin dari Yogyakarta ke Lampung. Akhirnya ia memilih untuk belajar secara otodidak melalui media sosial berbagi Youtube.

Peralatan atau tools yang digunakan pengerajin kulit saat bekerja. (Lampungnews/El Shinta)

Seiring waktu, Ayub pun sudah mempekerjakan tiga orang karyawan sebagai pengerajin.
Diakuinya proses pembuatan suatu produk tidak mudah. Mulai dari pemilihan bahan kulit, pembuatan pola dan pengukuran, serta pemotongan bahan.

Salah satu proses finishing pembuatan produk berbahan kulit sapi yakni menghaluskan pinggirannya menggunakan alat khusus. (Lampungnews/El Shinta)

Biasanya para pembelinya bisa memesan bentuk produk yang diinginkan. Beranjak dari proses pemotongan bahan, bahan kulit yang sudah dibentuk dilubangi atau pembuatan pola jahitan.
Untuk proses menjahit, Ayub memilih melakukannya secara manual yakni menjahit dengan tangan dan produk masuk dalam proses finishing.

Berbagai produk berbahan kulit yang sudah dibuat Llama Handcraft. (Lampungnews/El Shinta)

Untuk harga dari produk yang ia beri nama Llama Handscraft, Ayub mematok harga mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung dari tingkat kesulitan dan banyak bahan yang digunakan.

Produk-produk yang ia buat yakni tas, dompet, ikat pinggang, phone case, dan semua barang yang bisa diaplikasikan dengan kulit. (El Shinta)

32
SHARES
ShareTweet
Tags: handycraftkerajinan kulit
Previous Post

Konstruksi Raih Posisi Ketiga Penyokong Pertumbuhan Ekonomi 2016

Next Post

PAN Lampung Enggan Komen Soal Hazizi

Related Posts

Fasihnya Girl Grup K-pop Kandis Nyanyikan Lagu ‘Kupu-Kupu’ dan ‘SIAL’ di Mini Konser Jakarta

22 Februari 2025
53

Girl Grup K-pop Kandis Janji Bakal Sering Kunjungi Jakarta

22 Februari 2025
45

Sapa Penggemar di Jakarta, Girl Group K-pop Kandis: Aku Cinta Indonesia!

22 Februari 2025
77

Girl Group K-pop Pendatang Baru, Kandis Siap Sapa Penggemar di Jakarta

19 Februari 2025
65
Next Post
ilustrasi (net)

PAN Lampung Enggan Komen Soal Hazizi

Kartu Hari Valentine yang diunggah Lisa Williams (facebook)

Satu Jam Sebelum Ditemukan Tewas, Ibu Ini Unggah Foto Kartu Valentine untuk Lima Anaknya

Umat Buddha mengambil asap dari dupa yang dibakar sebagai simbol mengambil aura positif di Vihara Amurwa Bhumi Graha, Telukbetung, Bandar Lampung, pada perayaan Cap Go Meh. (Lampungnews/El Shinta)

(Foto) Cap Go Meh: Merayakan Keseimbangan dalam Hidup

Petugas Mengevakuasi pohon tumbang

Satu Pohon Tumbang, Sebelahnya Ditebang Malah Jadi Musibah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Hukum

Ternyata Provokator Pembakar Rumah Sugito Adalah Ayah Calon Kades yang Kalah

21 Juni 2017
47
Hukum

Sosok Almarhum Briptu Ridho Dimata Keluarga

26 Mei 2017
68
Politik

Wakil Bupati Lampura Lebih Pilih Nyaleg di Pileg 2019

30 November 2017
55
Politik

Giliran Arinal Sambangi Basis Herman HN

11 Agustus 2017
62
Nasional

Mensos Gus Ipul Jamin Perlindungan dan Pemenuhan Hak Korban Konflik Sosial dan Penyandang Disabilitas 

21 Januari 2025
26
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019