Bandarlampung, Lampungnews.com – Infrastruktur menjadi salah satu pilar penyokong pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor konstruksi, pada tahun 2016 berada di posisi ketiga sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan kontribusi 0,51 persen setelah sektor Industri pengolahan dan sektor perdagangan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada tahun 2016 tumbuh sebesar 5,02 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 sebesar 4,88 persen.
Kontribusi sektor konstruksi bagi pembentukan produk domestik bruto (PDB) pun cukup signifikan, yakni 10,38 persen, berada di urutan ke-4 setelah sektor industri, pertanian, dan perdagangan.
“Pembangunan infrastruktur selain telah menggerakkan ekonomi riil, turut menyumbang pada pertumbuhan ekonomi negara kita, juga telah menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dilansir dari www.pu.go.id.
Menurutnya ekonomi yang produktif tidak mungkin dicapai apabila tidak didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai, oleh sebab itu infrastruktur merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi, termasuk pemerataan pembangunan.
Basuki mengatakan, Kementerian PUPR sepanjang tahun 2016 telah membangun infrastruktur dalam rangka mendukung program prioritas nasional seperti ketahanan air dan pangan, konektivitas antar daerah, serta penyediaan perumahan dan permukiman,” katanya.
Realisasi akhir keuangan Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2016 ini adalah 91,32 persen dari pagu efektif sebesar Rp 91,21 triliun.
Basuki menambahkan, pelaksanaan pembangunan infrastruktur pada tahun 2017 masih menjadi salah satu tumpuan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 – 5,4 persen. Dan, pemerataan kesejahteraan secara nasional. Pada tahun 2017, pemerintah mengalokasikan total belanja infrastruktur sebesar Rp 387 triliun. Kementerian dimana Kementerian PUPR diberikan amanah untuk mengelola anggaran dengan porsi terbesar, yaitu Rp101,4 triliun.
“Kementerian PUPR selama tiga tahun ini mendapatkan amanah mengelola dan membelanjakan anggaran terbesar dibanding K/L lain,” kata Basuki.
Menurut Basuki, infrastruktur ialah kunci untuk menghadapi persaingan ekonomi global. Ketersediaan infrastruktur akan menjadi solusi atas masalah-masalah dasar yang berkaitan dengan kemiskinan dan kesenjangan yang selama ini membelenggu sebagian penduduk Indonesia.