Pringsewu, Lampungnews.com – Kondisi sejumlah bangunan tugu yang menjadi maskot Kabupaten Pringsewu cukup memprihatinkan. Padahal, anggaran pemeliharaan telah digelontorkan.
Tugu Latsitarda Nusantara di Pendopo Pringsewu misalnya. Anggaran pemeliharaan yang ditaksir mencapai puluhan juta oleh Dinas Pasar, Kebersihan, dan Pertamanan pada 2016 lalu pun terlihat percuma. Perawatan yang semestinya dilakukan justru tak menyentuh bangunan yang sudah tiga belas tahun berdiri itu.
Pantauan lampungnews.com, kolam air mancur di sekeliling bangunan tak berfungsi baik. Tugu di alun-alun Kota Bambu itu bahkan dijadikan tempat sekelompok pemuda berpakaian lusuh beradu pesta minuman berbungkus plastik setiap malamnya. Tak jarang, aktifitas pemuda yang berjuluk Punk itu mengusik kenyamanan warga.
“Sopan santunnya gak ada sama sekali. Dekil semrawut ngamen semau hati bikin nggak nyaman,” kata Siti, salah seorang warga yang kerap membawa sang anak bermain di area Pendopo, Minggu (19/2) malam.
Kondisi Tugu Bambu di jalan Jenderal Sudirman depan Kantor Perizinan Pringsewu juga tak kalah kumuh. Beragam rambu lalu lintas, spanduk reklame yang terpasang merusak kesakralan bangunan tugu bersejarah itu. Termasuk kondisi tugu Pemuda di jalan veteran, Kelurahan Pringsewu Barat yang tak terawat.
Masyarakat berharap pemerintah daerah baru memperhatikan kondisi setiap bangunan tugu yang menjadi ciri khas dan icon wilayah itu. Terlebih, pembangunan tugu-tugu harusnya lebih memperhatikan estetika wilayah.
“Dari sekian banyak bangunan tugu, yang memiliki sentuhan seni cuma beberapa. Filosofi bangunan pun terkesan dipaksakaan,” kata Bambang, warga Kecamatan Pringsewu. (Anton Nugroz)