Bandarlampung, Lampungnews.com – Pertumbuhan ekonomi Lampung mencapai 5,15 persen. Angka ini diklaim lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini terungkap saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama Gubernur Lampung Ridho Ficardo di Kantor Presiden, Senin (6/3).
Dalam rapat evaluasi pelaksaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Lampung tersebut, Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi Lampung lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan ini, tambahnya, diyakini dapat terus tumbuh lebih cepat. Oleh karena itu, Jokowi meminta pelaksanaan proyek strategis nasional di Provinsi Lampung lebih difokuskan pada keunggulan daerah.
Menurut Presiden, perekonomian Lampung bisa tumbuh lebih cepat dengan fokus menggarap apa yang menjadi sektor unggulan dan mengembangkan apa yang menjadi core business di Lampung. Presiden juga meminta pelaksanaan proyek strategis dan program prioritas tak melupakan upaya pemerintah mengurangi kesenjangan di Lampung.
“Provinsi Lampung menyimpan potensi besar, khususnya di bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan. Ini dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto Lampung yang 31,45 persen berasal dari sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan. Produk Domestik Regional Bruto Lampung berikutnya berasal dari sektor pengolahan yang memberi sumbangsih sebesar 18,83 persen,” jelas Jokowi.
Agar perekonomian daerah tumbuh lebih cepat, infrastruktur pendukung transportasi sektor perikanan dan pertanian harus dibenahi. Harus dikembangkan juga infrastruktur Tol Trans-Sumatera, listrik, cold storage perikanan dan irigasi untuk mendukung pertanian di Lampung.
Lampung sebagai gerbang Sumatera diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan penyeberangan Bakauheni – Merak, mulai dari lamanya waktu tunggu sandar, sarana pendukung tak representatif dan rendahnya akses menuju pelabuhan.
“Karena posisi Lampung berdekatan dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat, maka perlu dikembangkan juga kawasan-kawasan industri khusus. Mulai kawasan industri pengolahan berbasis sektor perikanan, pertanian, sampai berbasis pertambangan,” tambah dia.
Rapat terbatas ini dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno. (*/Davit)