Gunungsugih, Lampungnews.com – Haryanto alias Bawen (33) gembong perampokan yang uang Rp 60 juta rupiah di Bedeng 7 Kecamatan Trimurjo yang beraksi tahun 2008 lalu, akhirnya berhasil dibekuk Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polres Lampung Tengah.
Kasatreskrim Polres Lamteng Ajun Komisaris Resky Maulana saat gelar perkara, Rabu (7/6) mengungkapkan, Bawen merupakan komplotan Sugeng dan Amran yang sebelumnya sudah dilakukan penangkapan dan dijatuhkan vonis penjara pengadilan.
Ia diringkus ketika diketahui pulang dari Riau di kediamannya di kawasan Gunungsugih Baru, Kabupaten Pesawaran. Selasa (6/6)
“Saat kita terima informasi Bawen ada di rumahnya, kita lakukan penyergapan. Karena mencoba melakukan perlawan kepada petugas terpaksa kita lumpuhkan kedua kakinya dengan timah panas. Ia sudah menjadi buron kita sejak delapan tahun lalu,” kata Resky Maulana.
Dalam aksinya, di Bedeng 7 Kecamatan Trimurjo, kawanan tersebut berhasil menggondol barang bukti uang Rp 60 juta milik korbannya. Modus yang digunakan, mendobrak pintu dengan menggunakan balok lalu menodongkan senjata api kepada korbannya yang kemudian sekeluarga disekap di kamar.
Dari tangan Haryanto, polisi mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api (senpi) rakitan dan balok untuk menjalankan aksinya.”Pelaku kita kenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara. Dengan begitu, sudah semua komplotan rampok ini kita bekuk,” ujar Resky.
Sementara itu, pelaku mengaku selama delapan tahun dalam pelarian iapun kerap melancarkan aksi serupa. Tak tanggung-tanggung di Riau Haryanto membobol toko emas. Namun nahas, tak berapa lama dari aksinya itu berhasil ditangkap polisi dan dipenjara lima tahun.
“Di sini (Lamteng) saya mendapat bagian Rp 20 juta, waktu bertiga saja (bersama Amran dan Sugeng). Di Riau, saya langsung ditangkap pada tahun 2009 dan keluar (penjara) 2014 lalu. Setelah itu, saya pergi ke Jakarta bekerja sebagai tukang servis AC,” terangnya.
Alasan Haryanto kembali ke Gunung Sugih Baru juga dikarenakan dirinya kangen dengan keluarga besarnya karena bertahun tahun tidak bertemu.
.”Keluarga besar di sini semua. Kangen lah sudah lama makanya pulang,” pungkasnya. (Zira)