• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Blak-blakan Budi Waseso Soal Uang Suap dan Bisnis Rehabilitasi Narkoba

Alian by Alian
28 Agustus 2017
in Hukum
Budi Waseso

Budi Waseso

20
SHARES
47
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Budi Waseso

Lampungnews.com – Akhir pekan lalu, Sabtu (26/8), Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengundang wartawan untuk ngopi bersama di kediamannya, Kompleks TNI AD Bulak Rantai Blok G No 86 Kramat Jati, Jakarta Timur. Di hadapan wartawan, Budi Waseso blak-blakan cerita pengalamannya dalam upaya memberantas narkoba di Indonesia. Banyak hal diceritakan.

Pertama soal uang suap. Dengan uang banyak, para bandar narkotika kerap menawarkan uang suap kepada petugas yang menangkapnya. Budi Waseso pernah mengalami saat mengungkap kasus bandar sabu di Medan. Anak buahnya ditawari Rp 10 miliar dari bandar sabu yang diamankan dengan barang bukti 17 kg sabu di Bengkayang, Kalimantan Barat pada Minggu (6/8).

“Dia memakai perhiasan kalung, barang-barang yang bermerek, yang nilai besar. Jadi kalau ditangkap oleh anggota saya, langsung dia (berikan). ‘Sudah ini aja deh, biar selesai’,” kata Waseso, dikutip dari merdeka.com.

Bandar juga mengantongi uang tunai cukup besar untuk memperdaya, memengaruhi petugas yang menangkap mereka. Beberapa kali anak buahnya mencoba disuap. Termasuk percobaan suap ke dirinya. Namun dia menyebut cara itu tidak berhasil. Waseso enggan menyebutkan berapa tawaran uang yang pernah diterimanya.

“Termasuk diri saya juga disuap tidak berhasil. Oh banyak sekali dekati saya, banyak. Ditawari macam-macam juga banyak, tapi saya kan komit, itulah integritas yang harus terbangun. Maka tugas di BNN ini tugas sangat mulia, dan orang-orang yang harus punya integritas dan komitmen yang kuat,” terang Waseso.

Kedua, Waseso cerita soal teror terhadapnya. Bahkan dia pun menyebutkan jika ada yang menginginkan dirinya cepat selesai dalam menjalani tugasnya sebagai Kepala BNN. Dia juga yakin banyak yang menghendaki dia dicopot dari jabatannya. Bahkan bisa jadi mereka mendoakan yang terburuk untuknya.

“Kalau bisa dibunuh ya dibunuh, juga bisa dijebak dengan segala hal. Itu wajar, itu konsekuensi, petugas seperti saya,” terang Budi.

Ketiga, soal praktik jual beli rekomendasi rehabilitasi untuk pecandu narkoba. Bisnis rehabilitasi diakuinya sudah terjadi sejak lama. “Ya dulu iya, dan masa lalu iya, jadi ajang bisnis iya.”

Dia membeberkan praktik nakal jual beli rekomendasi rehabilitasi. Jika pecandu ingin mendapatkan rekomendasi, mereka dipalak uang dalam jumlah besar. Tujuannya, dengan rehabilitasi maka pecandu akan terbebas dari konsekuensi pidana. Dia geram dengan permainan ini.

“Saya sudah direhab, atau saya sedang di rehab, maka tidak bisa ditangkap itu kan permainan, nah maka undang-undang juga harus dibenahi, regulasi harus diperbaiki juga. Regulasi-regulasi harus dibangun itu yang disebut,” tambahnya.

Menurutnya, dosa besar jika rekomendasi rehabilitasi pecandu narkoba dijadikan ladang bisnis. Apalagi ini berkaitan dengan nyawa manusia. “Kalau nyawa dipakai bisnis, dosa besar. Maka saya tidak mau itu.”

Keempat, mantan Kabareskrim ini bicara soal peredaran narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan. Peredaran narkoba bisa terjadi di mana saja, termasuk di kompleks TNI yang jadi kediamannya saat ini.

“Ini komplek TNI, apakah di sini tidak ada penyalahgunaan? Ada. Apakah di sini tidak ada peredaran? Ada. Saya berani mengakui itu karena ada. Kenapa di kompleks sendiri tidak terbangun kesadaran untuk terbebas dari peredaran narkotika?”

Dia punya pekerjaan rumah besar dalam pemberantasan narkoba di tanah air. Namun dia menyiratkan belum tumbuhnya kesadaran bersama dalam memerangi narkoba. Padahal Presiden Joko Widodo bersemangat dalam pemberantasan narkoba.

“Kalau tidak dibantu seluruh kementerian, lembaga, dan elemen bangsa ini, maka perintah presiden tidak bisa terlaksana. Tidak ada hasil yang maksimal,” imbuhnya.

Dia menyebut beberapa pihak yang dinilai gencar dalam pemberantasan peredaran narkoba adalah BNN, Kepolisian, Bea Cukai, dibantu beberapa TNI, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri. “Terus yang lainnya mana, bahwa itu menganggap tidak tugasnya, padahal ini masalah bangsa, nasional, masalah negara kita,” tegas mantan Kapolda Gorontalo ini.

Dari kondisi itulah, Waseso mengakui muncul ucapan dia merasa lelah karena tak didukung komitmen dari elemen seluruh bangsa.

“Pasti capek kita karena tak imbang. Sekarang seperti kita pahami dari kualitas, kita sudah tidak memadai. Kualitas personelnya, kuantitas personel kita tak memadai, sangat tidak memadai, begitu kita bicara sarana prasarana jauh dari harapan. Nah terus kita hadapi narkotika yang begitu hebat luar biasa, mana mungkin gitu,” keluh Waseso.(*)

0
SHARES
ShareTweet
Tags: korupsilampung news
Previous Post

Investigasi Surat Rehab Narkoba Menangi Saidatul Fitriah 2017

Next Post

Menlu AS Kembali Berseberangan Pendapat dengan Trump

Related Posts

Polres Jakarta Utara Ungkap Lima Kasus, Diantaranya Tawuran dan Begal Sangat Resahkan Masyarakat 

24 Januari 2025
40

Produk Sabun Kojic Plankton dengan Brand Ambassador Vicky Praesetyo Diduga Dipalsukan di Marketplace dan Jadi Korban Black Campaign

12 September 2023
75

KAI Daop 1 Jakarta Berhasil Tangkap Pelaku Pencuri Rel Kereta di Serang

20 Februari 2023
85

Dugaan Langgar Kode Etik, Kamarudin Simanjuntak Minta Kapolri Tegas Berantas Mafia Tanah

7 Januari 2023
163
Next Post
Rex Tillerson

Menlu AS Kembali Berseberangan Pendapat dengan Trump

tantowi dan liliyana

Tontowi-Liliyana Raih Gelar Juara Dunia Bulu Tangkis 2017

Ilustrasi (Ist)

Beragam Penyakit yang Bisa Menghampiri Anak di Kolam Renang, dan Cara Mencegahnya

Seorang petugas penjaga perbatasan Myanmar berjaga di depan sisa-sisa sebuah rumah yang terbakar dalam bentrokan antara tersangka militan dan pasukan keamanan di desa Tin May, kota Buthidaung, negara bagian Rakhine utara, Myanmar, 14 Juli 2017. Nasib mencekam muslim Rohingya di Tanah Emas.

Rohingya Angkat Senjata, Ribuan Warga Lari dan Dievakuasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Entertainment

Spesial, BLUE Ucapkan Hari Valentine hingga Berikan Bunga untuk Fans Indonesia

15 Februari 2023
22
Daerah

Salut! Polisi Ini Bantu Siswa SD Seberangi Sungai agar Anak-Anak Desa Tetap Sekolah

7 September 2017
136
Daerah

Korupsi Tower Internet, Eks Kadiskominfo Pringsewu Divonis Satu Tahun Penjara

17 Juli 2017
52
Bandar Lampung

Keberatan Bayar, Pajak Warga Bandarlampung Menunggak

30 Januari 2017
90
Entertainment

Michael Guang Liang Tiba di Jakarta Siap Gelar Konser ‘First Time’ pada 30-31 Maret 2024 

28 Maret 2024
56
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019