Bandarlampung, Lampungnews.com – Penyesuaian Detailed Engineering Design (DED) proyek pembangunan flyover didepan Mall Boemi Kedaton (MBK), Bandarlampung berdampak pada lubang galian tiang pancang sebagai dasar pilar jalan layang diatas ruas jalan.
Dari pantauan, coran tiang pada lubang galian yang berada di Jalan teuku Umar dibongkar untuk menyesuaikan tinggi tiang penyangga sesuai permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) yaitu kemiringan di bawah enam persen.
Walikota Bandarlampung, Herman HN membenarkan hal tersebut, menurutnya ada perubahan dari desain awal flyover sebelumnya.
“Ya empat tiang ini ada dirubah sedikit untuk menaruh pilar. Menyesuaikan dengan gambar terakhir. Ini sudah final gak ada permasalahan lagi, akan dilanjutkan dikerjakan siang dan malam untuk Flyover MBK di Teuku Umar,” jelas Herman HN, Senin (21/8).
Mantan Kadispenda Provinsi Lampung ini melanjutkan, dengan adanya evaluasi DED dari Kemenpupera, flyover bertambah panjang sekitar 40-50an meter. Mengenai adanya tambahan biaya, Herman mengatakan dana akan ditambahkan bersumber dari pinjaman daerah ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI). “Iya jadi panjang totalnya 400 meter sekian. Nggak ada (tambahan) hanya ditata yang ada saja, anggaran awal dari PT. SMI. Pinjamnya tetap Rp237 miliar,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua DPRD Bandar Lampung, Wiyadi mendukung pemkot menggeser dana perbaikan dan pelebaran jalan yang didapat dari PT.SMI. “Ya kan dana dari SMI bukan hanya buat flyover di MBK, ada untuk pelebaran jalan dan jembatan. Ketika bentang (flyover) ada perubahan lebih panjang atau tinggi, ada biaya (tambahan). Nah ini harus diikuti perintah pusat. Kesepakatan kita sejak awal apapun perintahnya ikut pusat, jadi digeser saja anggarannya,” kata Wiyadi dihubungi kemarin.
Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Bandarlampung ini juga telah meminta Komisi III untuk memanggil Dinas PU salah satunya memastikan perbaikan yang diminta Kemenpupera telah disesuaikan. “Kalau DED kan memang belum sempurna masih akan diselesaikan semua. Yang jelas setelah ada rekom dari pusat, komisi III action ke lapangan panggil Dinas PU. Supaya perencanaan sesuai dengan kementerian. DPRD akan awasi sampai selesai sesuai kementerian,” tegasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Lapangan PT Dewanto Cipta Karya, Sutarno mengatakan desain flyover saat ini memiliki panjang 400 meter dengan kelandaian enam persen. Jika kemiringan jalan dalam Detailed Engineering Design (DED) dirubah menjadi 5 persen, otomatis desain flyover bertambah panjang kurang lebih 50 meter.
“Kalau mau dibuat kelandaian lima persen bangunannya harus dirombak, desainnya harus lebih panjang,” kata Sutarno. (El Shinta)