Bandarlampung, Lampungnews.com – Sejumlah desa di Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan rawan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Berdasarkan cacatan kepolisian lebih dari lima kali curanmor terjadi dalam satu pekan terakhir.
Kapolsek Tanjung Bintang, Kompol Endhie Pratama mengatakan, beberapa laporan curanmor yang terjadi di daerah itu sudah ditindaklanjuti oleh jajarannya. Meski tidak mengetahui secara rinci jumlah sepeda motor yang hilang, Endhie mengungkapkan pihak sudah dalam tahap penyelidikan.
“Kami tindak lanjuti kok. Memang kehilangan sepeda motor kebanyakan di wilayah Tanjung Sari, sementara untuk di wilayah Tanjung Bintang itu jarang. Tapi laporan warga selalu kita tindak lanjuti bahkan ada yang sudah terungkap dan ada beberapa yang masih dalam penyelidikan,” katanya, Senin (28/8) malam.
Endhie menambahkan, laporan terkait kehilangan sepeda motor warga dalam sepekan ini hanya ada beberapa saja. Kehilangan sepeda motor sendiri, rata-rata kebanyakan di lokasi parkir.
“Data pastinya kanitres ya yang tahu. Tapi kalau diperkirakan tidak banyak laporan warga hanya ada sekitar dibawah lima laporan. Untuk modusnya sendiri banyak yang kehilangan saat berada di lokasi parkir dibanding pencurian di dalam rumah,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, ia juga mengatakan pihaknya selalu melakukan patroli disetiap saat. Bahkan jika ada yang kehilangan, pihaknya selalu menangani dengam cara mendatangi TKP dan upaya pengungkapan.
“Saya juga selalu menggenjot Kamtibmas nya untuk selalu menyambangi desa-desa supaya lebih menjaga wilayahnya masing-masing terutama ronda. Yang lebih penting lagi, saya ingatkan kepada Kepala Desa untuk siskamlingnya selalu terjaga kemudian saya menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan kunci ganda,” katanya.
Berdasarkan informasi dari sejumlah warga seperti di Desa Kertosari dan sekitarnya telah terjadi beberapa kali pencurian sepeda motor baik saat terparkir di depan rumah, di ladang maupun sedang ditinggal berkativitas lainnya.
Menurut warga setempat, Lani, dalam satu bulan ini ia mendengar sudah puluhan kali terjadi kehilangan sepeda motor di desa tersebut dan sekitarnya.
Ia mengharapkan, pihak kepolisian bisa lebih aktif melakukan pengamanan terhadap daerah tersebut karena rata-rata motor tidak berhasil ditemukan lagi oleh pihak kepolisian setempat.
Kejadian terakhir tepat di depan pasar Desa Kertosari sepeda motor warga raib dibawa maling pada saat siang bolong sekitar pukul 14.00 WIB pada Minggu (27/8/17).
Akibat maraknya pencurian motor tersebut saat ini warga merasa was-was saat memarkirkan kendaraannya meskipun di dalam rumah karena aksi ini semakin merajalela.
Wilayah Tanjungsari selama ini memang salah satu kecamatan yang paling rawan aksi kriminalitas pencurian sepeda motor dan pembegalan karena berada di daerah pinggiran dan belum memiliki polsek sendiri melainkan masih menginduk ke Polsek Tanjungbintang yang jaraknya cukup jauh. (Adam)