Bandarlampung, Lampungnews.com – Rizkia Mustika (28) terlihat cemas saat mendatangi kost D’Omah di Jalan Khairil Anwar, Durian Payung, Tanjung Karang Pusat, Kamis (14/12). Kedatangan perempuan berjilbab ke kamar kos yang pernah ia tinggali satu tahun yang lalu untuk melakukan pra rekonstruksi peristiwa penembakan yang dilakukan oleh mantan kekasihnya.
“Ya ini masih cek lokasi dan mengumpulkan data barang bukti, mungkin besok rekonstruksi sambil mendatangkan pelaku,” ujar perempuan yang akrab dipaggil Kiki ini.
Kiki terlihat canggung saat mendatangi kamar nomor 7 di lantai satu itu. Didampingi Direskrimum Polda Lampung, Kiki membuka kamar tersebut dan cek kondisi. “Ya untungnya kamarnya baru kosong beberapa hari lalu, cuma kasurnya sudah ganti dan ini pihak polisi minta kasur yang dulu pernah dipakai disini,” tuturnya.
Ia menuturkan, ia dan pelaku yang merupakan anggota polisi ini pernah menjalin asrama karena satu kost di sana. Ia tak menyangka, keributan yang terjadi antara ia dan mantan kekasihnya berujung dengan penembakan.
“Untungnya tidak mengenai badan, memang suara yang ditimbulkan keras, bahkan seisi kost sempat keluar dan bertanya-tanya, sayangnya banyak yang sudah pindah pasca kejadian,” tutupnya.
Sebelumnya telah diberitakan, Rizkia Mustika menjalin asmara dengan seorang pria yang baru menjadi Brigadir Polisi. “Awalnya posisi pulang dari makan malam, tanggal 20 Juli 2016 sekitar pukul 20.00 WIB, kemudian seperti biasa masuk ke kost duduk kami bersama, saya dibawah dia diatas motor,” ujarnya.
Masih kata rizki, tiba-tiba HP kekasihnya tersebut berdering beberapa kali tanpa ada respon. “Saya penasaran, saya tanya siapa yang telpon dan kenapa nggak diangkat,” ucap Rizki.
Namun tidak disangka Rizki, perkataan tersebut menjadi cekcok yang berbuntut panjang. “Tidak tahunya dia mengeluarkan senjata api, entah dia bercanda atau dia marah, tiba-tiba senjata meletus, recloset ke motor kemudian ke kaki saya,” tuturnya.
Seketika, Rizki mengaku langsung dibawa ke Kosasih untuk ditangani terlebih dahulu. Namun Kosasih menyarankan untuk langsung ke RS BW.
“Kosasih tidak sanggup, itu jari manis saya hampir putus, akhirnya ke BW, disini perawatnya bertanya-tanya hingga tiga kali, penyebab luka kenapa, tapi mantan saya itu bilang kalau kena standar motor, saya hanya diam saja, karena sakit yang saya rasa,” kata Rizki sambil tertunduk lesu mengingat kejadiannya.
Rizki sendiri tidak langsung memperkarakan hal ini lantaran masih merasa ada hubungan antara mereka berdua.
“Ya setelah itu, saya tidak memperkarakannya karena masih ada itikad baik, dan belum lagi dia juga masih ikatan dinas, baru lulus dari pendidikan,” bebernya.
Ternyata bukannya bertanggung jawab, mantan kekasih Rizki tersebut menghilang begitu saja tanpa ada permohonan maaf.
“Jadi nggak ada itikad baik, kemudian saya adukan ini ke Polda Lampung, dimana saat itu dia bertugas, namanya Tri Abdi Satria, tiga bulan setelah kejadian,” imbuhnya.
Tetapi bukannya diusut, hingga sampai saat ini laporan Rizki tidak ada titik terangnya. Bahkan mantan kekasih Rizki sudah dipindah tugaskan ke Polres Pesawaran. “Saya nggak nuntut apa-apa, saya hanya minta segera diproses saja, karena laporan saya hampir ada satu tahun,” tutupnya. (El Shinta)