Kebumen, Lampungnews.com– Kementerian Sosial (Kemensos) mengukuhkan 120 relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Kebumen. Mereka merupakan anggota masyarakat dari dua kecamatan di Kabupaten Kebumen, yakni Kecamatan Bonorowo dan Kecamatan Petanahan.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang diwakili Plh. Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, dalam Apel dan Simulasi Pembentukan KSB di Kebumen, mengatakan relawan dari elemen masyarakat dibentuk dan dikukuhkan dalam rangka peningkatan kapasitas penanggulangan bencana.
“Pak Bupati, saya titip 120 relawan yang kita siapkan dalam rangka penanggulangan bencana di luar teman-teman Taruna Siaga Bencana (Tagana), maupun TNI/Polri dan BASARNAS,” kata Robben Rico di Kebumen, belum lama ini.
Robben menyampaikan ke-120 relawan ini dididik untuk disiapkan menjadi pilar utama penanganan bencana di daerahnya. “Jadi, memang kita bentuk dalam rangka membantu kita. Jika terjadi bencana, mereka adalah garda terdepan dalam penanganannya,”ucapnya.
Dalam penanggulangan bencana, kesiapan SDM merupakan salah satu aspek. Kemensos juga menyiapkan lumbung sosial. Lumbung sosial berisi kebutuhan mendesak yang diperlukan saat bencana sehingga masyarakat bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, sampai bantuan tiba.
“Di dalam lumbung itu, terdapat tenda, stok makanan siap saji, ransum kayak teman-teman TNI/Polri, kasur, selimut, dan lain-lain, yang nanti bisa digunakan sewaktu-waktu untuk persiapan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan,”katanya menjelaskan.
Usai dikukuhkan menjadi pengurus KSB, 120 relawan tersebut lantas diberikan pengenalan, pembekalan materi, serta pelatihan simulasi kebencanaan selama kurun waktu tiga hari, sejak Kamis (20/7) hingga pengukuhannya pada Sabtu (22/7) lalu.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyambut gembira atas pengukuhan 120 relawan KSB. Kesiapsiagaan terhadap bencana penting bagi masyarakat sejalan dengan kondisi Kebumen yang merupakan salah satu daerah rawan bencana, terutama bencana banjir dan angin puting beliung.
“Saat ini, penanganan bencana tidak dilakukan pada saat ada korban bencana saja. Yang paling penting, kita harus sadar dan siap betul bahwa Kebumen ini daerah rawan bencana, tentunya program yang sangat penting adalah kesiapsiagaan bencana,” ucapnya di hadapan para peserta pengukuhan KSB.
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi inisiasi pelaksanaan apel pengukuhan dan uji simulasi KSB dari Kemensos sebagai rangkaian dari peningkatan kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat di Kabupaten Kebumen.
Pada kesempatan itu, Kemensos juga menyerahkan bantuan dalam rangka kesiapsiagaan dan mitigasi penanganan korban bencana alam di Kabupaten Kebumen berupa bantuan lumbung sosial untuk 6 lokasi terdiri dari 2 lumbung sosial KSB dan 4 lumbung sosial non KSB di Kabupaten Kebumen senilai Rp705.166.335.(*)