Jakarta,Lampungnews.com– Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ikut mensosialisasikan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis milik Presiden Prabowo Subianto yang akan diluncurkan mulai Februari 2025 mendatang. Program ini nantinya ditujukan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM), termasuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan berbagai bantuan sosial lainnya.
“Pemerintah ingin memastikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu dapat meningkat. Pemeriksaan kesehatan gratis ini diberikan bertepatan dengan hari ulang tahun penerima manfaat sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Gus Ipul di Kementerian Sosial (Kemensos) Jakarta,Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).
Dia menambahkan, pemerintah akan menggandeng pendamping sosial untuk mensosialisasikan program tersebut. Hal ini agar KPM dapat memanfaatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan dengan optimal.
Dengan demikian, dia berharap langkah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka sekaligus mempermudah akses layanan medis sejak dini. Dirinya menegaskan bahwa upaya ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat.
Dengan adanya pemeriksaan gratis, program ini diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mereka dan memperoleh penanganan medis yang lebih baik.
Pada kesempatan itu, program lainnya seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) menurutnya mampu memenuhi gizi anak-anak sekaligus mendongkrak perekonomian lokal.
“Akan ada perputaran, setiap uang yang dikeluarkan itu turut mendongkrak perekonomian lokal,” kata Mensos Gus Ipul.
Pergerakan ekonomi lokal itu terlihat dari rasio pembelanjaan sebanyak 80 persen untuk membeli bahan baku MBG. Mayoritas bahan baku tentunya dibeli di pasar lokal.
“Lalu setiap dapur perlu berapa pegawai, berapa membuka lapangan pekerjaan,” kata Mensos Gus Ipul.
Pelaksanaan program MBG saat ini, menurutnya, sudah bagus meskipun ada beberapa hal yang masih perlu dioptimalkan.
“Misalnya kita siapkan sumber daya manusia bagi mereka yang kategori miskin, belum dapat pekerjaan kita dorong kerja di dapur. Itu kan membuka lapangan kerja,”kata Mensos Gus Ipul.
Data Kemensos tentang kelompok berkategori miskin dapat menjadi referensi untuk pekerja pada program MBG. Mereka bisa bekerja untuk mengantar, belanja, hingga distribusi makanan.
“Kalau mereka (usia) produktif, kalau mau usaha, didorong usaha. Kalau mau bekerja, kita dorong bekerja sambil dididik,”kata Mensos Gus Ipul.
Prosedur tersebut dapat direalisasikan sesuai cita-cita Presiden RI Prabowo Subianto untuk memberikan perlindungan dan jaminan sosial diimbangi dengan pemberdayaan. Ke depannya, tiap tahun ada keluarga miskin yang bisa graduasi.
Program MBG sendiri dirancang untuk menyiapkan generasi emas dan menuju Indonesia Emas. Sebab, program ini memberikan atensi yang kuat kepada anak-anak. Apalagi program ini diawali dengan perencanaan baik hingga data yang akurat.(*)