Pringsewu, Lampungnews.com – Kaos warna merah yang dikenakan Maisaroh tampak kotor di bagian lengan kiri hingga pinggang. Tumpahan kuah sayur berbekas di bajunya.
Ia tak menyana, AE, majikannya justru menghempaskan wajan di atas kompor itu ke arahnya. “Kaget mas, kuah sayurnya masih panas,” kata Maisaroh kepada Lampungnews.com saat ditemui di rumahnya, kemarin.
Ia mengaku saat itu tengah duduk bertinggung dekat penggorengan, menyiapkan bahan racikan jamu untuk anak majikannya. Entah sebab apa AE bisa sangat murka, kalimat umpatan pun tak henti mencercanya.
Sore sebelum maghrib, di Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu. Tepat di depan rumah Wakil Bupati Pringsewu, warga berkerumun di rumah Maisaroh, wanita korban kekerasan.
Seorang wanita tua terlihat pilu duduk di dekat pintu. Suaranya sedikit gemetar. Bertanya kabar pada anak menantunya. Maisaroh, wanita pekerja rumah tangga itu lalu bercerita. Ditemani suaminya, Turman yang duduk di sebelahnya.
Perlakuan kasar AE hari itu bermula saat melihat hidangan pisang goreng di atas meja makan. Ia tidak suka, lantas menghardiknya. AE marah lalu meletakkan paksa makanan itu ke wajahnya. “Ke muka saya. Piringnya dipegang, pisangnya di tempelkan ke muka saya,” kata Maisaroh.
Ia mengaku bingung, dan memilih diam sembari menahan panas di kulit yang terkena panas kuah sayur. Terlebih ia paham, karena segala tindakannya bakal membuat emosi majikannya menjadi-jadi. Karena apa yang dilakukannya bakal tetap dipandang salah.
“Kalau ibu lagi sibuk atau mesti keluar kota karena urusan pekerjaan, bapak suka begitu,” katanya.
Namun, perlakuan kasar AE terhadap asisten rumah tangganya hari itu tak seperti biasanya. Ucapan kasar si pemilik stasiun radio Sabaputra Pringsewu itu sudah menjadi hal biasa bagi Maisaroh. Pun diamini salah satu penghuni rumah.
“Sering mas. Cuma hal sepele padahal. Kadang bapak minta dimasakin apa, udah dimasakin, tapi malah marah. Yang sering banget ini hampir dua bulanan ini lah,” kata salah satu penghuni rumah yang enggan disebut namanya.
Bahkan, warga tetangga sebelah rumah mewah itu lah yang menyarankan untuk melaporkan kejadian bengis itu. “Saya bingung. Gak enak sama ibu. Ibu baik. Tapi disarankan tetangga lapor, katanya biar bapak jera gak ngelakuin kaya gini lagi,” kata Maisaroh.
Disebuah rumah di Jalan Jendral Sudirman, Kabupaten Pringsewu. Peristiwa memilukan itu terjadi. Perlakuan kasar majikan terhadap seorang wanita pekerja rumah tangga. Ditemani suaminya, wanita berusia 37 tahun itu kemudian mendatangi Mapolsek Pringsewu. Ia berniat melaporkan peristiwa yang dialaminya.
“Laporan polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga oleh AE. Dengan si pelapor bernama Maisaroh. Korban melapor sekitar pukul 11.00.WIB,” kata Kapolsek Pringsewu Kompol Andik Purnomo Sigit. (Anton Nugroz)