Lampung Tengah, Lampungnews – Hujan lebat hampir 11 jam, Senin (20/2) malam hingga Selasa (21/2) dini hari membuat air di Sungai Wayah dan Langsep di Kabupaten Lampung Tengah, meluap dan menyebabkan akses jalan beberapa daerah terputus.
“Luapan air sungai dari kemarin (Senin) sore pukul 18.00 WIB hingga sekarang. Dan itu membuat akses jalan di Kalidadi Kecamatan Kalirejo yang menjadi jalur penghubung dua kecamatan terputus,” kata warga setempat, Azhari (42), di Lampung Tengah, Selasa (21/2).
Sepeda motor dan kendaraan roda empat tidak bisa melintasi jalan penghubung dua kecamatan yakni dari Kecamatan Kalirejo menuju Sendang Agung dan sebaliknya akibat ketinggian air mencapai 60-80 cm.
“Kalau tidak banjir bisa sepeda motor dan mobil bisa lewat karena jalan ini merupakan jalur utama,” kata dia.
Jalur penghubung dua kampung tersebut sempat terputus selama dua jam lebih. Akibatnya akitivitas masyarakat dan pabrik di Sendang Agung terganggu.
Selain masuk ke jalan, luapan air sungai juga merendam ratusan hektar lahan persawahan di Kampung Kalidadi, dan kalirejo.
“Kami sempat mengecek lokasi pemukiman. Alhamdulilah enggak ada yang kerendam. Cuma area persawahan penduduk yang mulai panen ditutupi oleh air luapan sungai,” kata dia.
Dampak banjir membuat pengedara sepeda motor kewalahan dengan genangan air di jalan tersebut.
Ari (22) misalnya, mengaku sepeda motor ia kendarai tiba-tiba mati karena nekat menerabas genangan air.
Tidak hanya Ari saja, puluhan masyarakat yang memaksakan sepeda motornya untuk melintasi jalan, mengalami nasib serupa. Mesin kendaraan mati di tengah jalan tergenang air.
“Ya terpaksa kita terabas aja jalannya. Eh malah motornya enggak bisa dihidupin. Saya ikut orang-orang main trabas malah motornya enggak hidup, basah semua ini,” ujar Ari.
Pukul 14.00 WIB, luapan air yang berada di jalan penghubung tersebut mulai surut. Masyarakat mulai melakukan aktivitasnya masing-masing. (Zifa)