Bandarlampung, Lampungnews.com – Minusnya Ruang Terbuka Hijau di Bandarlampung berpotensi menimbulkan bencana alam akibat cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Radin Intan II, Rudi Hariyanto mengatakan, potensi bencana alam di Bandarlampung salah satunya disebabkan kurangnya RTH.
Bahkan, penyempitan RTH ini juga berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu Pemerintah diminta untuk tidak terus menerus melakukan penggerusan bukit maupun penebangan pohon sebagai RTH.
“Masyarakat yang dekat dengan wilayah rawan banjir dan tanah longsor harus lebih waspada sebab saat ini curah hujan di Bandarlampung tak menentu dan tinggi,” katanya, Jumat (17/2/2017).
Antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat saat ini, tambahnya, yakni menebang pohon berusia tua dan menanam pohon baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung, Rizky menambahkan, ada beberapa kawasan di Bandarlampung yang diprediksi memiliki intensitas bencana alam seperti banjir di daerah Telukbetung dan Panjang.
“Kami terus memonitoring bencana-bencana yang bakal terjadi di kawasan Bandarlampung seperti banjir, tanah longsor serta pohon tumbang,” katanya. (Davit)
Lihat juga: